Alamat Alfamind

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
UBM Tower / Alfa Tower
Jl. Jalur Sutera Barat Kav. 7-9 Alam Sutera,
Tangerang, Banten
INDONESIA

goal setting bisnis

Goal Setting Bisnis: Pengertian, Tujuan & Contoh

Bisnis yang sukses berawal dari tujuan yang jelas. Menetapkan tujuan bisnis dalam goal setting ibarat sebuah peta dalam perjalanan. Tanpa pedoman yang jelas, bisnis tidak memiliki strategi dan dapat kehilangan arah. Maka membuat goal setting menjadi langkah yang penting baik bagi berbagai skala bisnis. 

Goal setting akan membantu kamu menentukan skala prioritas dalam mengambil keputusan untuk bisnis. Jika saat ini kamu masih bingung apa itu goal setting dan cara menentukannya, kamu bisa simak informasi artikel ini!

goal setting tujuan bisnis
SMART Goals. (Sumber: Freepik)

Pengertian

Goal setting dalam bisnis adalah proses menetapkan tujuan yang jelas, spesifik, dan terukur untuk mengarahkan strategi perusahaan, meningkatkan produktivitas, serta memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Tujuan bisnis ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti peningkatan pendapatan, ekspansi pasar, peningkatan efisiensi operasional, atau pengembangan produk baru.

Tujuan

1. Menentukan Arah dan Fokus Bisnis

Tanpa tujuan yang jelas, bisnis bisa kehilangan arah. Goal setting membantu pemilik bisnis untuk menetapkan prioritas yang terstruktur dan menghindari strategi yang tidak relevan. 

2. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Dengan memiliki target yang spesifik, tim dan komunitas akan bekerja lebih fokus dan efisien. Tujuan bisnis seperti meningkatkan penjualan sebesar 30% dalam enam bulan bisa membantu mengoptimalkan proses kerja.

3. Memudahkan Pengambilan Keputusan

Setiap keputusan harus selaras dengan tujuan utama bisnis kamu. Dengan goal setting yang baik, pemilik bisnis dapat menentukan langkah strategis yang lebih terarah, misalnya apakah perlu berinvestasi dalam iklan media sosial.

4. Mengukur Kesuksesan dan Kinerja Bisnis

Tujuan bisnis yang jelas memungkinkan pemilik bisnis untuk mengukur keberhasilan secara objektif. Misalnya, restoran ayam goreng yang ingin meningkatkan penjualan sebesar 15% dalam tiga bulan dapat melacak pencapaiannya melalui data penjualan.

5. Mempermudah Adaptasi terhadap Perubahan Pasar

Dengan menetapkan tujuan bisnis yang fleksibel, pemilik bisnis bisa lebih mudah beradaptasi dengan tren pasar dan persaingan. Contohnya, pemilik coffee shop melihat adanya tren kopi Dalgona yang semakin diminati sehingga mulai menjual produk tersebut.

Baca juga: Kelebihan Whatsapp Business Untuk Maksimalkan Usaha Kamu!

Cara Menetapkan Goal Setting

Menetapkan goal setting yang efektif sangat penting bagi bisnis kecil dan menengah (UKM) agar tetap berkembang dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Salah satu metode yang paling banyak digunakan adalah SMART Goals, yaitu tujuan yang Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-Bound (Berbatas Waktu).

Berikut adalah cara menetapkan goal setting dengan metode SMART serta contohnya untuk bisnis:

1. Specific (Spesifik) – Buat Tujuan yang Jelas dan Fokus

Tujuan harus jelas dan tidak ambigu agar mudah dipahami dan dicapai. Hindari tujuan yang terlalu umum seperti “Meningkatkan penjualan” tanpa detail yang jelas.

Contoh:
Meningkatkan pendapatan bisnis. (terlalu umum)
Meningkatkan penjualan mukena hingga 30% dengan menambah promosi di media sosial dalam bulan Ramadhan.

2. Measurable (Terukur) – Tetapkan Indikator Keberhasilan

Agar dapat dievaluasi, tujuan harus memiliki angka atau indikator konkret yang bisa diukur.

Contoh:
Menambah lebih banyak pelanggan baru. (tidak ada ukuran jelas)
Menambah 200 pelanggan baru dalam 6 bulan dengan strategi iklan di Instagram dan referral.

3. Achievable (Dapat Dicapai) – Sesuaikan dengan Kemampuan Bisnis

Pastikan tujuan realistis dan sesuai dengan kapasitas bisnis. Jangan menetapkan target yang terlalu tinggi hingga sulit dicapai, tetapi juga jangan terlalu rendah hingga kurang menantang.

Contoh:
Meningkatkan omzet 500% dalam 1 bulan untuk usaha warung kopi kecil. (tidak realistis)
Meningkatkan omzet sebesar 20% dalam 3 bulan dengan menambahkan menu baru dan strategi promosi di marketplace.

4. Relevant (Relevan) – Sesuai dengan Kebutuhan dan Arah Bisnis

Tujuan yang ditetapkan harus selaras dengan visi bisnis dan memberikan dampak positif bagi perkembangan usaha.

Contoh:
Membuka cabang restoran baru, padahal bisnis masih kesulitan mempertahankan pelanggan di lokasi utama.
Memperkuat loyalitas pelanggan dengan meningkatkan program diskon dan layanan pelanggan sebelum mempertimbangkan ekspansi.

5. Time-Bound (Berbatas Waktu) – Tetapkan Deadline yang Jelas

Menentukan batas waktu akan membantu bisnis tetap fokus dan memiliki kesadaran untuk mencapai tujuannya.

Contoh:
Meningkatkan jumlah pengikut media sosial bisnis suatu saat nanti. (tidak ada batas waktu)
Meningkatkan jumlah pengikut Instagram bisnis hingga 5.000 dalam 4 bulan dengan strategi konten harian dan giveaway bulanan.

Kesimpulan

Goal setting bukan sekadar menetapkan impian, tetapi juga menyusunnya menjadi langkah-langkah nyata yang bisa dicapai. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, seperti meningkatkan penghasilan, kamu akan lebih termotivasi dan terarah dalam bertindak.

Jika kamu bercita-cita memiliki usaha sendiri, mulai bisnismu sekarang bersama Alfamind. Kesempatan bisnis virtual yang fleksibel, minim modal, dan mudah dijalankan ada di Alfamind. Dengan dukungan dari jaringan Alfamart, kamu bisa mewujudkan goal finansialmu tanpa harus khawatir soal stok barang atau packing produk.

Jadi, tunggu apa lagi? Tentukan goal bisnismu hari ini dan mulai langkah pertama bersama Alfamind!

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *